Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa (cadev) yang tumbuh dibandingkan periode sebelumnya
Dilansir dari Refinitiv, rupiah menguat 0,55% pukul 14:24 WIB di angka Rp15.738/US$ pada hari ini, Kamis (07/11/2024). Posisi ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan kemarin (06/11/2024) yang melemah sebesar 0,6%.
Sementara indeks dolar AS (DXY) tampak melemah 0,32% di angka 104,75. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di angka 105,08.
Rupiah tampak cukup perkasa setelah BI merilis data cadev yang naik US$1,3 miliar periode Oktober 2024 menjadi US$151,2 miliar.
Demikianlah siaran pers BI yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (7/11/2024). Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Data tersebut menunjukkan, cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Cadev yang meningkat ini menjadi hal positif bagi BI untuk dapat menstabilkan nilai tukar rupiah jika terjadi pelemahan lebih lanjut.