Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus pada Agustus 2024. Adapun, surplus kali ini tercatat sebesar US$ 2,89 miliar, lebih tinggi dibandingkan bulan Juli lalu sebesar US$ 470 juta.
Surplus ini dihasilkan oleh nilai ekspor tercatat tumbuh 5,97% mencapai US$ 23,56 miliar, sementara impor lebih rendah sebesar US$ 20,67 miliar.
Hal ini disampaikan oleh Pudji Ismartini, Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS dalam konferensi pers, di kantor BPS, Jakarta, pagi ini. Dengan surplus bulan Agustus, maka Indonesia sudah mengalami surplus selama 52 bulan beruntun sejak Mei 2020.
Surplus ini sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari sembilan lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Agustus 2024 akan mencapai US$1,82 miliar.