Maskapai Korea Selatan, Jeju Air akan membuka penerbangan langsung rute Incheon-Denpasar mulai akhir Oktober 2024 mendatang. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) menegaskan bakal siapkan strategi agar Bali takĀ overtourism.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi agar Bali tidak mengalami overtourism atau dikunjungi turis melebihi kapasitas. Strategi ini muncul seiring dengan Jeju Air yang bakal membuka penerbangan langsung ke Bandara Internasiona I Gusti Ngurah Rai dari Korea Selatan.
Sebelumnya, Sandi menegaskan bahwa Bali tidak mengalami overtourism. Namun, ia mengaku bahwa penumpukan wisatawan memang terjadi di Bali bagian Selatan, seperti Nusa Dua dan Kuta. Maka dari itu, pihaknya telah siapkan “jurus” agar kunjungan wisatawan merata ke seluruh Bali, salah satunya memaksimalkan konsep 3A.
“[Kemenparekraf akan mencegah overtourism di Bali] Dengan memastikan adanya 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) di Bali Barat, Utara, dan Timur. Kemarin saya sudah berkegiatan di Bali Barat dan kunjungan selanjutnya di Bali Utara,” kata Sandi usai acara temu media “The Weekly Brief with Sandi Uno” di Jakarta, Senin (22/7/2024).
“Jadi harus kita isi dan kita buatkan paket wisatanya karena sekarang minat wisatawan ke Bali ini sebenarnya lebih ke alam budaya yang tersedia bukan hanya di Selatan,” sambungnya.’
Selain memaksimalkan konsep 3A, Kemenparekraf juga akan menyiapkan transportasi umum, termasuk Light Rail Transit (LRT) untuk memudahkan mobilitas bagi para turis. Terlebih, sejumlah kawasan di Bali, seperti Kuta hingga Canggu sudah mulai terjadi kemacetan akibat penumpukan kendaraan.
“Transportasi umum, ya, harus kita siapkan. Wisatawan yang ingin berwisata di bagian lain dari Bali harus ada interkoneksinya. Memang macet harus menjadi PR bagi kita,” ujar Sandi.
“Oleh karena itu, kita membangun LRT. Disegerakan di-launching juga beberapa inisiatif, water taxi. Ada beberapa peluang yang digunakan oleh para pegiat maupun pelaku usaha transportasi,” lanjutnya.
Terkait LRT, Sandi menyebut saat ini masih dalam tahap studi kelayakan alias feasibility study. Adapun, groundbreaking disebut akan dilaksanakan pada akhir 2024.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wisal mengatakan bahwa rencana pembangunan LRT di Bali masih dalam proses feasibility study bersama Korea National Railways. Proses feasibility study ini telah dilakukan sejak Januari 2023 lalu.
“Masih nunggu feasibility studies yang disiapkan oleh Korsel, targetnya tahun ini beres,” kata Risal di kantor Kemenhub, dikutip Selasa (23/7/2024).
Nantinya, hasil studi tersebut akan menjadi modal bagi pemerintah untuk melakukan proses konstruksi. Adapun, pembangunan LRT Bali Tahap 1 rencananya bakal dibangun dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ke Seminyak melalui Central Park, Kuta.
Sebelumnya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya mengungkapkan bahwa Jeju Air berencana akan membuka penerbangan langsung dari Incheon ke Denpasar (PP) mulai 27 Oktober 2024 mendatang.
“Rute ini dijadwalkan akan terbang tujuh kali seminggu dengan kapasitas 189 seat (kursi penumpang) per hari,” kata Nia dalam “The Weekly Brief with Sandi Uno”.
“Kalau tujuan Bali, kita bisa hampir pastikan 100 persen dia adalah wisman (wisatawan mancanegara),” imbuh Nia.