Dukungan terhadap Donald Trump untuk menjadi presiden kedua kalinya datang dari pejabat Muslim Amerika Serikat.
Amer Ghalib, Wali Kota Hamtramck, satu-satunya kota di AS dengan pemerintahan yang seluruh anggotanya Muslim, secara resmi memberikan dukungannya kepada mantan Presiden Donald Trump untuk pemilihan presiden AS pada November 2024. Dalam sebuah pernyataan di Facebook yang diunggah Minggu (22/9/2024), Ghalib menyebut Trump sebagai “pria berprinsip” dan “pilihan yang tepat” meskipun mereka tidak sepenuhnya sejalan dalam beberapa isu.
“Presiden Trump dan saya mungkin tidak sepakat dalam segala hal, tetapi saya tahu dia adalah pria berprinsip,” tulis Ghalib, sebagaimana dikutip Al Jazeera.
“Meskipun peluangnya terlihat baik, dia mungkin atau mungkin tidak memenangkan pemilu dan menjadi presiden ke-47 Amerika Serikat, tetapi saya yakin dia adalah pilihan yang tepat untuk saat ini yang sangat krusial. Saya tidak akan menyesali keputusan saya apapun hasilnya, dan saya siap menghadapi konsekuensinya.”
Ghalib menambahkan, “Sekarang, biarkan kafilah memulai perjalanannya. Ini baru awal.”
Hamtramck, yang terletak di negara bagian Michigan, merupakan kota dengan populasi sekitar 28.000 orang dan terkenal pada tahun 2021 ketika terpilihnya dewan kota serta wali kota yang seluruhnya beragama Islam.
Ghalib, yang berasal dari Yaman dan bermigrasi ke AS pada usia 17 tahun, menjadi perhatian publik dengan pernyataannya ini, terutama mengingat ia baru saja bertemu Trump di Flint, Michigan, kurang dari seminggu sebelum pengumumannya.
Ghalib mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, mereka membahas kekhawatiran komunitas Arab dan Muslim Amerika. Trump secara langsung meminta dukungan dari Ghalib selama pertemuan tersebut.
Michigan sendiri merupakan salah satu dari tujuh negara bagian yang dianggap sebagai kunci dalam menentukan hasil pemilihan presiden mendatang antara Trump dan kandidat Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris.
Negara Bagian Kunci
Michigan merupakan negara bagian yang krusial dalam pemilu AS. Pada 2016, Trump berhasil memenangkan Michigan dengan mengalahkan kandidat Demokrat, Hillary Clinton, menjadi Republik pertama yang memenangkan negara bagian tersebut sejak George HW Bush pada 1988.
Namun, pada tahun 2020, Presiden Joe Biden berhasil mengembalikan Michigan ke Demokrat, mengalahkan Trump dengan selisih sekitar 150.000 suara.
Adapun, dukungan umat Muslim di Michigan terhadap Demokrat tampaknya mulai goyah, terutama karena ketidakpuasan terhadap kebijakan Biden yang mendukung perang Israel di Gaza. Hal ini menjadi kekhawatiran bagi Demokrat, terutama di negara-negara bagian yang memiliki kontestasi ketat seperti Michigan.
Menurut jajak pendapat yang dirilis oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) pada Agustus, hanya 12 persen pemilih Muslim di Michigan yang menyatakan dukungan untuk Harris, sementara 18 persen memilih Trump, dan 40 persen mendukung kandidat Partai Hijau, Jill Stein.
Keputusan Ghalib untuk mendukung Trump dapat memberikan pengaruh besar terhadap basis pemilih Muslim di Michigan, yang selama ini cenderung memberikan suara kepada Demokrat.
Dukungan dari pemimpin kota Muslim pertama di AS ini bisa menjadi sinyal penting bagi Partai Republik dalam merebut kembali suara dari komunitas Muslim di negara bagian kunci seperti Michigan.