Telkom Bukukan Kinerja Tangguh Semester I Usai Program Pensiun Dini

Cetak Laba Rp 11,76 T & Valuasi Menarik: Sekuat Apa Fundamental TLKM?
Foto: Infografis/ Cetak Laba Rp 11,76 T & Valuasi Menarik: Sekuat Apa Fundamental TLKM?/ Ilham Restu

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatat pendapatan konsolidasi sepanjang semester I tahun 2024 naik sebesar 2,5% secara tahunan menjadi Rp75,3 triliun. Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi mengatakan, kinerja tersebut utamanya didukung oleh kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services dengan pendapatan Rp45,5 triliun atau tumbuh 9,2%.

“Pertumbuhan yang positif ini didorong oleh usaha kami dalam mempromosikan pendapatan layanan data internet meskipun terkompensasi oleh pendapatan dari legacy yang mana mengalami tren penurunan,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (26/8).

Telkom mencatat, pada segmen Mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan positif Rp 57,17 triliun yang didukung oleh pendapatan dari Digital Business sebesar Rp 39,54 triliun atau tumbuh 4,9% secara tahunan.

Selain itu, dari sisi layanan, saat ini Telkomsel memiliki 265.904 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri dari 216.378 BTS 4G dan 716 BTS 5G. Lalu lintas data juga mengalami peningkatan cukup baik sebesar 11,7% YoY menjadi 9.753.659 TB.

“Telkomsel juga meluncurkan Telkomsel Light dan By U untuk menjaga relevansi dengan kondisi ekonomi dan kompetensi serta meningkatkan layanan untuk memperkuat posisi menuju layanan konvergensi. Strategi ini memberikan dampak positif terhadap yield tanpa menciptakan perang harga di pasar,” ungkapnya.

Ia mengaku, EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp37,9 triliun dengan EBITDA margin pada 50,3%. Ia menjelaskan, program pensiun dini berdampak pada peningkatan biaya personal Perseroan dalam jangka pendek.

“EBITDA sedikit mengalami penurunan akibat adanya inisiasi program pensiundini yang diikuti oleh kurang lebih 1.008 karyawan Telkom dengan biaya sebesar Rp 1,2 triliun,” jelasnya.

Diharapkan dengan adanya program ini, Telkom akan menjadi perusahaan yang lebih ramping dan meningkatkan talenta digital, sehingga akan berdampak positif pada efisiensi dan produktivitas Perseroan.

“Kami harap dengan inisiatif ini menciptakan linear organization, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta meningkatkan komposisi talenta-talenta muda,” imbuhnya.

Dengan mengeluarkan perhitungan program pensiun dini, lanjutnya, normalisasi EBITDA tumbuh sebesar 1,9% year-on-year dengan margin stabil pada 51,9% dibandingkan kuartal pertama tahun 2024.

Sementara itu Perseroan mencatat laba bersih operasi sebesar Rp13,0 triliun atau tumbuh 4,2% YoY dengan margin 17,3%.

Dari sisi beban, disamping program pensiun dini yang menjadi highlight pada semester 1 2024 ini, kenaikan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi dapat dikendalikan dan tumbuh di bawah pertumbuhan pendapatan.

“Kenaikan beban ini juga didorong oleh naiknya beban interkoneksi yang sejalan dengan tumbuhnya pendapatan interkoneksi voice hubbing,” ungkapnya

Hingga Juni 2024, total belanja modal perseroan mencapai Rp11,7 triliun atau 15,5% dari total pendapatan. Anggaran ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

Anggaran belanja modal tersebut di antaranya digunakan untuk pembangunan BTS 4G dan 5G, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, serta pembangunan Hyperscale Data Centers di Cikarang dan Batam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*