Program inisiatif “Terampil di Awan” dari Telkomsel danĀ Amazon Web Services (AWS) resmi berakhir. Program peningkatan kapabilitas digital ini merupakan bagian dari upaya Telkomsel dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan talenta digital Indonesia, khususnya melalui inklusi digital bagi pelajar berkebutuhan khusus.
Direktur Human Capital Management Telkomsel, Indrawan mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan pencapaian program ini. Pasalnya program ini dapat mendorong kontribusi perusahaan dalam pencapaian Visi Digital 2045.
“Melalui program ini, kami tidak hanya mendukung peningkatan keterampilan digital siswa-siswi berkebutuhan khusus, tetapi juga merealisasikan semangat kami yang terinspirasi dari semangat Indonesia untuk memberikan dampak, berkontribusi terhadap pencapaian Visi Indonesia Digital 2045 dengan memperkuat ekosistem teknologi yang inklusif di Indonesia,” ungkap Indrawan dalam keterangan resmi, Selasa (27/8/2024).
Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi Telkomsel sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan yang memberdayakan masyarakat untuk menciptakan hari yang lebih baik dan masa depan gemilang.
“Besar harapan kami bahwa hasil dari program ini dapat memotivasi para peserta untuk terus berkarya dan mengembangkan keterampilan digital untuk mendukung edukasi dan karir mereka ke depan,” jelas Indrawan.
Sekadar informasi, program “Terampil di Awan” menjadi bagian dari inisiatiffilantopi Corporate Social Responsibility (CSR) Sambungkan Senyuman Telkomsel yang berfokus menebar kebaikan dan kebahagiaan guna mendukung kehidupan yang lebih baik, serta menghadirkan senyuman melalui aktivitas yang mendorong pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Hal ini selaras dengan penciptaan dampak sosial atas proses bisnis Telkomsel yang mengedepankan implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara berkelanjutan. Inklusi digital menjadi salah satu nilai utama yang dianut Telkomsel bersama AWS dalam program ini, dengan komitmen memastikan bahwa teknologi dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
Digelar sejak Oktober 2023, program “Terampil di Awan” telah melibatkan lebih dari 250 siswa-siswi berkebutuhan khusus dan 120 guru dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jakarta dan sekitarnya. Mereka telah berhasil mengikuti pelatihan pengenalan cloud computing (komputasi awan) dan dasar-dasar pemrograman website, yang dihadirkan oleh para instruktur dari AWS dan Telkomsel. Para peserta juga telah mengembangkan 35 proyek berbasiswebsite, yang berfokus pada solusi inovatif untuk masalah-masalah di sekitar mereka.
Pada penutupan program Terampil di Awan, Telkomsel dan AWS mengumumkan tiga pemenang utama dari kompetisi website showcase. Juara 1 diraih oleh SLB B Budi Daya dengan karya dari Alzena Shinazva Bilgesha dan Cristabel Noelani Trichaya yang menampilkan website berfokus pada budidaya telur asin yang dilakukan oleh siswa-siswi mereka, sekaligus menjadi platform promosi produk telur asin hasil karya para siswa.
Sedangkan juara 2 diraih oleh SLB B Pangudi Luhur yang diwakili oleh Alim Syaiffudin dan Kallistha R.A., dengan website bertema “Aku Pasti Bisa” yang mengisahkan perjalanan inspiratif kesuksesan Benediktus Anfield Bagus Wibowo sebagai seniman lukis.
Sementara juara 3 diraih oleh SLB YPAC DKI Jakarta, dengan website karya Ghaniya Nama Ailsa Bachtiar dan M. Egiansyah yang berfokus pada informasi perawatan kucing, termasuk tips merawat dan manfaat vaksinasi untuk kucing.
Indrawan menambahkan bahwa dengan berakhirnya program “Terampil di Awan” tahun ini, Telkomsel akan terus melanjutkan komitmen menghadirkan manfaat dari teknologi terkini untuk memberdayakan masyarakat Indonesia, khususnya melalui penyediaan konektivitas, solusi, dan layanan yang inovatif dan unggul bagi semua orang, setiap rumah, dan kegiatan bisnis.
Inisiatif serupa dengan semangat memberi dampak dan Sambungkan Senyuman akan terus diupayakan guna mendorong kemajuan talenta digital dan inklusi teknologi di seluruh negeri.
Sementara itu, Country Director Amazon Web Services Indonesia, Anthony Amni, mengatakan, AWS percaya bahwa akses terhadap teknologi harus inklusif. Setiap pelajar, santri, pramuka, dan siswa difabel memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi untuk masa depan yang lebih baik, serta berkontribusi bagi masa depan bangsa.
“Kami sudah melihat dampak yang luar biasa, di mana para peserta belajar tentang teknologi berbasis cloud (komputasi awan) melalui program Terampil di Awan dari AWS. Kami baru saja memulai, AWS menyadari bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dengan kemitraan kuat bersama Telkomsel, kami berharap dapat membantu mendidik generasi muda Indonesia demi masa depan negara ini,” jelas dia.
Selain memberikan pelatihan digital bagi siswa-siswi berkebutuhan khusus dan guru-guru SLB melalui Terampil di Awan, Telkomsel juga telah melakukan sejumlah inisiatif CSR strategis Sambungkan Senyuman bersama difabel untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat memiliki akses yang setara ke teknologi digital. Sebagai Official Mobile Partner di ASEAN Para Games 2022, Telkomsel menyediakan jaringan terdepannya diseluruh lokasi acara dan mendukung komunikasi para atlet yang bertanding, tim pendukung, serta penonton domestik sampai mancanegara.
Kemudian, Telkomsel juga telah menghadirkan layanan Teman Tuli di 19 GraPARI agar teman-teman tunarungu bisa mengakses layanan Telkomsel dengan nyaman dan setara. Melalui program CSR seperti Internet BAIK maupun Digital Creative Enterpreneur (DCE), Telkomsel juga turut melibatkan difabel dalam serangkaian pelatihan digital kreatif.
Berlangsung sejak 2021, program strategis Terampil di Awan berfokus memperkenalkan teknologi dan komputasi awan di tahapan pendidikan yang lebih awal, seperti siswa SMP dan SMA, siswa SMK, siswa berkebutuhan khusus, Pramuka, Santri, Kelompok Perempuan, dan Karang Taruna.
Melalui kegiatan pelatihan digital, Program Terampil di Awan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kelanjutan pembelajaran siswa, terutama siswa-siswi berkebutuhan khusus.
Hingga 2024, Program Terampil di Awan telah menjangkau hingga lebih dari ratusan ribu peserta pelatihan di lebih dari 3.000 sekolah dan lebih dari 200 Pondok Pesantren di 26 provinsi di seluruh Indonesia.