Media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia menggelar Road to CNBCAwards 2024 ‘Best Banking & Financial Services’, sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja perbankan dan juga jasa keuangan.
Untuk kategori Best Digital Bank For Empowering MSME’s, Road to CNBC Awards 2024 Best Banking & Financial Services diberikan kepada Amar Bank. Adapun penghargaan ini diserahkan langsung kepada Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian.
“Kami sangat berbangga dan terhormat dengan award ini. Terima kasih CNBC Indonesia, karena penghargaan ini berarti memvalidasi apa yang telah kami lakukan,” ucapnya dalam Road to CNBC Awards 2024 Best Banking & Financial Services, Rabu (30/10/2024).
Vishal juga berterima kasih kepada tim Amar Bank yang menurutnya adalah tim terbaik yang bisa diharapkan oleh sebuah perusahaan. Vishal mengucapkan berterima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan.
“Tidak cuma itu, terima kasih untuk nasabah Amar Bank yang telah percaya dan tumbuh bersama. Kami harap bisa bertemu kembali dan bisa memberikan pelayanan terbaik,” pungkas Vishal.
Untuk diketahui, Amar Bank berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik senilai Rp 152,26 miliar atau naik 20,4% secara tahunan (yoy) hingga September 2024. Pertumbuhan laba Amar Bank diikuti dengan margin bunga bersih (NIM) yang naik 499 basis poin (bps) menjadi 2,77%. Hasil itu ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang tercatat naik 30,4% yoy menjadi Rp 839,53 miliar.
Di sisi lain, Amar Bank juga berhasil membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di mana tabungan naik 38,4% yoy menjadi Rp 608,35 miliar. Sementara pada periode yang sama giro dan deposito, masing-masing mengalami kontraksi 0,9% yoy dan 2,9% yoy.
Dengan demikian rasio dana murah atau current account savings account (CASA) Bank Amar menjadi 29,1% per September 2024 dari sebelumnya 24,2% per September 2023.
Adapun dari sisi kredit, Amar Bank menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,85 triliun, atau naik 14,9%. Hasil positif itu turut mendorong aset perusahaan menjadi Rp 4,66 triliun atau naik 4,9% yoy. Sementara itu, rasio non-performing loan (NPL) gross naik dari 6,99% menjadi 7,76% dan rasio NPL net turun dari 1,56% menjadi 0,92%.